Maukah Kamu Mengambil Resiko Lp Saat Bermain
Maukah Kamu Mengambil Resiko Lp Saat Bermain -Insentif, semacam duit ataupun imbalan yang lain, secara teratur digunakan buat pengaruhi sikap pengambilan resiko warga. Pertukaran keputusan manusia serta insentif yang terpaut sudah lama jadi subjek riset di golongan psikolog, sosiolog, serta ekonom. Riset ini umumnya ditunjukan buat meningkatkan uraian tentang gimana orang bisa didorong lewat penghargaan serta hukuman buat ikut serta dalam sikap yang di idamkan. Misalnya saja, para periset bisa jadi berupaya memastikan insentif terbaik buat tingkatkan keselamatan di tempat kerja ataupun menghindari warga buat merokok.
Tetapi tidak gampang memastikan motif seorang dalam suasana tertentu. Sebagian upaya buat pengaruhi sikap manusia hendak kandas sebab aspek sosial, psikologis, ataupun area yang lingkungan yang tidak dipertimbangkan. Orang lain apalagi bisa jadi jadi bumerang serta mendesak orang buat melaksanakan sikap yang sepatutnya tidak disarankan.
Walaupun akibat dari imbalan serta hukuman ini dipelajari dalam konteks tren jangka panjang dalam pengambilan keputusan di golongan warga luas, kami memutuskan buat menekuni kedudukan imbalan dalam suatu yang berbeda: keputusan sepersekian detik serta aksi kepahlawanan dalam kehidupan. suasana yang mengecam.
Dalam survei kami terhadap lebih dari 2. 000 orang Amerika, kami menanyakan seberapa besar mungkin mereka mempertaruhkan nyawa mereka demi menyelamatkan orang lain dalam bermacam mungkin kondisi. Kami mengamati gimana sikap mereka bermacam- macam bergantung pada demografi, ikatan dengan orang yang terletak dalam bahaya, serta apakah imbalan duit diberikan buat aksi heroik. Bila Kamu sempat bingung kenapa sebagian orang berani mengambil resiko serta sebagian yang lain tidak, ataupun kenapa sebagian paris77 orang bersedia mengambil aksi sedangkan sebagian yang lain mundur, baca terus serta pelajari tentang watak manusia dalam membuat opsi yang susah.
SIAPA YANG LEBIH Bisa jadi DISELAMATKAN?
Kami awal kali menanyakan kepada responden apakah mereka hendak mempertaruhkan nyawanya demi orang lain dalam 4 suasana berbeda: dari mobil yang tenggelam, serbuan raga, todongan senjata, ataupun mobil yang dibakar. Partisipan setelah itu diberikan opsi buat melaksanakan intervensi tanpa imbalan duit tunai, buat memperoleh imbalan duit tunai, ataupun menolak buat melaksanakan intervensi tanpa imbalan apa juga.
Bersumber pada tipe kelamin korban, kami menciptakan perbandingan kecil tetapi tidak berubah- ubah antara pria serta wanita. Dalam keempat skenario tersebut, wanita sedikit lebih bisa jadi buat diselamatkan dibanding pria tanpa mengharapkan imbalan apa juga, sedangkan imbalan duit tunai lebih bisa jadi dibutuhkan buat menyelamatkan pria, walaupun lebih banyak orang mengindikasikan kalau mereka tidak hendak melaksanakan intervensi buat pria dalam kondisi apa juga. kondisi.
Tren universal ini berlaku buat skenario yang lain, kecuali seorang yang ditodong senjata. Responden nyatanya menyangka perihal ini selaku suasana yang lebih beresiko, apalagi lebih besar daripada serbuan raga yang tidak dipaparkan secara khusus. 3 puluh 9 persen memerlukan imbalan duit tunai buat menolong wanita, serta 43 persen membutuhkan perihal yang sama buat korban pria, sedangkan cuma 37 persen serta 31 persen yang bersedia menolong wanita ataupun pria, tanpa imbalan.
Kala ORANG Sangat Bisa jadi Buat INTERVENSI, Lewat Ikatan PRIBADI
Kami setelah itu memandang gimana keputusan responden dalam suasana beresiko berbeda- beda bersumber pada orang yang hidupnya dalam bahaya serta menanyakan apakah mereka hendak turun tangan buat menyelamatkan anak mereka, pendamping mereka, ataupun anak orang lain. Buat 2 mungkin ini, responsnya luar biasa. Lebih dari 95 persen berkata mereka hendak menyelamatkan anak mereka dari serbuan anjing, tenggelam, ataupun kemudian lintas, tanpa mengharapkan imbalan. Angka seragam pula ditemui dalam penyelamatan pendamping dalam skenario ini.
Tetapi, terdapat satu suasana yang menyimpang dari tren ini– ialah menyelamatkan anak yang tidak mempunyai ikatan keluarga. Dalam permasalahan ini, 19 persen responden berkata mereka membutuhkan hadiah duit tunai buat menyelamatkan anak orang lain dari serbuan anjing. 7 belas persen menginginkan imbalan saat sebelum menyelamatkan anak lain dari tenggelam, serta 18 persen mengharapkan imbalan buat menyelamatkan seseorang anak dari kemudian lintas.
Perbandingan mencolok ini menggambarkan betapa orang cenderung menghargai orang- orang terdekatnya. Perihal ini sebagian bisa dipaparkan dengan prinsip pemilihan saudara. Selama sejarah manusia, seorang yang mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan orang terdekatnya, semacam anak mereka, sesungguhnya dapat menolong tingkatkan mungkin pewarisan gen mereka. Bersamaan berjalannya waktu, perihal ini sudah menimbulkan kecenderungan totalitas mengarah sikap ramah serta altruistik selaku watak sikap yang tersebar luas yang menolong kelangsungan hidup keluarga serta kelompok sosial dekat seorang.
MENYELAMATKAN Pendamping DALAM Suasana YANG Mengecam HIDUP
Kami pula memandang apakah laki- laki serta perempuan menginginkan hadiah duit tunai buat menyelamatkan pendamping mereka dari tenggelam, ditahan di dasar todongan senjata, ataupun dari kemudian lintas. Tidak mengherankan, jumlah orang yang cuma ingin menyelamatkan pendampingnya dengan imbalan imbalan sangatlah kecil, walaupun perbandingan kecil antar gender masih terdapat.
Nyatanya, 5 persen pria hendak mencari imbalan duit tunai buat menyelamatkan pendampingnya dari tenggelam, sedangkan cuma 3 persen wanita yang mengharapkan imbalan dalam suasana ini. Walaupun angka seragam ditemui dalam perihal penyelamatan pendamping dari kemudian lintas, peristiwa khusus berbentuk perampokan di dasar todongan senjata senantiasa jadi perihal yang aneh di mari. 7 persen pria serta 6 persen wanita cuma hendak menyelamatkan pendamping mereka dalam suasana ini bila terdapat imbalan berbentuk duit buat turut campur, yang mungkin besar mengindikasikan kalau perihal ini dikira selaku skenario yang sangat beresiko.
Mungkin MENYELAMATKAN ANAK DARI Area KEBUN BINATANG
Insiden anak kecil yang berkeliaran ataupun terjatuh di dalam kandang kebun fauna terus menjadi menemukan atensi dalam sebagian tahun terakhir. Walaupun peristiwa sangat jarang ini sempat terjalin di masa kemudian, bahaya ini disorot tahun kemudian dengan terbunuhnya gorila dataran rendah Harambe di Kebun Fauna Cincinnati sehabis seseorang anak pria berumur 3 tahun jatuh ke dalam parit yang mengelilingi pameran.
Kami bertanya kepada pria serta wanita apa yang hendak mereka jalani bila anak mereka ataupun anak orang lain terjatuh ke dalam kandang kebun fauna. Jawaban partisipan kami sangat berbeda bersumber pada apakah anak tersebut merupakan anak mereka ataupun tidak, serta wanita secara totalitas mempunyai mungkin lebih besar buat melaksanakan intervensi.
Kala dimohon buat memikirkan buat menyelamatkan anak mereka, responden menanggapi dengan suara bundar: 94 persen pria serta 95 persen wanita bersedia mempertaruhkan nyawa mereka buat menyelamatkan anak mereka dari kandang kebun fauna tanpa mengharapkan imbalan apa juga. Tetapi, kala anak orang lain terletak dalam bahaya, angka ini menyusut tajam– cuma 63 persen pria serta 66 persen wanita yang ingin menyelamatkan anak tersebut tanpa imbalan, sedangkan 29 persen pria serta 23 persen wanita cuma hendak mempertaruhkan nyawa mereka bila terdapat anak yang dirugikan. hadiah duit tunai ditawarkan.
Pemikiran POLITIK Serta Kemauan Buat MENYELAMATKAN ORANG LAIN DARI SERANGAN